Joget Lambak yang Ditampilkan Peserta pada Penutupan Kenduri Seni Melayu ke 23 di Kawasan Harbourbay, Batu Ampar, Batam, Sabtu (23/7/2022) (Fhoto : Istimewa) |
BATAM, Sumutrealita.com – Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-23 resmi ditutup oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Batam, Febrialin pada Sabtu (23/7/2022) di Kawasan Harbourbay, Batu Ampar, Batam.
Pada penutupan KSM ini, seluruh peserta dan tamu undangan mengikuti joget lambak atau joget dangkong. Joget bersama itu menjadi akhir penampilan para seniman di panggung KSM.
Sebelum joget lambak bersama, sejumlah kesenian juga sudah disuguhkan penampilan diantaranya dari Sanggar Mawar Tanjung dari Kabupaten Karimun dengan tema sarung. Gerakannya mengunakan properti sarung.
Sanggar Seri Melayu dari Kota Pekan Baru menampilkan tari zapin. Dari Kota Batam, Sanggar Wansendari menampilkan tari berjudul Syariful Anam atau prosesi cukur rambut anak bayi yang berusia 40 hari sampai 2 tahun. Prosesi ini merupakan warisan budaya tak benda dari bumi Melayu.
Malam penutupan ini penampilan dari Seri Irwarna Tari Dance Studio Johor dan Kris Karmila merupakan penyanyi dan penulis dari Brunei Darussalam menyanyikan lagu berjudul tekad.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Batam, Febrialin mengapresiasi KSM digelar setiap tahun. Sebagai bentuk kecintaan budaya Melayu. KSM ini dimulai sejak tahun 1999.
"Tak kan Melayu hilang di bumi," katanya.
Selain melestarikan seni dan budaya Melayu, lewat KSM ini dapat meningkatkan inovasi dan kreatifitas peserta. "Luar biasa penampilan dari berbagai daerah, seni Melayu tetap terjaga," ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang terus mendukung kegiatan kepariwisataan Kota Batam. Kegiatan ini masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022.
"Kami juga mengucapkan Harbourbay yang telah menyediakan tempat penyelenggaraan KSM tahun ini," ucapnya.
KSM ini dalam rangka memajukan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), yang didalamnya terkandung 10 unsur yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional. Ia menyebutkan ada 35 sanggar seni yang tampil di KSM, sanggar tersebut berasal dari Provinsi Kepri, dan provinsi se-Sumatera. Dari mancanegara dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
"KSM tahun ini ada pergerakan ekonomi, ada bazar kuliner sehingga pengunjung bisa menikmati kuliner tradisional maupun kekinian," ujarnya.
Ia kembali mengundang para peserta untuk tampil di panggung KSM 2023. "Sampai jumpa di KSM tahun depan. Kita gelorakan kesenian Melayu dan terus lestarikan," katanya.
(Mc)
Post a Comment
Facebook Disqus