Asahan,Sumutrealita.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Asahan yang terdiri dari unsur Forkopimda Kabupaten Asahan mengikuti Rapat
Koordinasi Forkopimda Provsu dan Bupati/Walikota serta Forkopimda
Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara Secara Virtua,. Acara tersebut diselenggarakan
di Air Joman, Rabu (03/11/2021).
Wakil Bupati Asahan, Taufik
Zainal Abidin Siregar, S.Sos, M.Si., Ketua DPRD Kab. Asahan Baharuddin Harahap,
SH, MH, Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha Prawira,SIK, MH, bersama Forkopimda
mengikuti rakor tersebut dan kegiatan vaksinasi massal di SMP Negeri 1 Air
Joman dengan sasaran 472 orang Siswa/siswi SMP 1 Air Joman dan Masyarakat Umum
berjumlah 500 orang.
Rapat Koordinasi tersebut dibuka
secara langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Hadir pula
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit
Prabowo yang ikut memberi pengarahan dalam rakor tersebut yang bertempat di Aula
Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman, Medan.
Rapat koordinasi ini membahas
mengenai perkembangan penanganan covid-19 di Sumatera Utara dan juga nasional.
Panglima TNI dan Kapolri turut menyampaikan berbagai kebijakan terkait upaya
pencegahan penularan varian baru.
Membuka rapat ini, Gubernur
Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengucapkan terima kasih kepada Kapolri dan TNI
yang telah menghadiri rapat ini.
Edy Rahmayadi menjelaskan per
tanggal 2 November 2021, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumatera utara
sebanyak 105.854 kasus, sembuh 102.665 dan meninggal 2.887 kasus.
“Yang pertama adalah konfirmasi
kasus pasien positif covid-19 yang sudah sembuh dari bulan Agustus
persentasenya sudah di angka 96,99% pada wilayah Sumatera Utara. Kondisi covid-19
di Sumatera utara sejauh ini sudah menurun,” tegas Edy.
Saat ini persentase vaksinasi
covid-19 pada 16 kabupaten/kota masih dibawah target.
“November ini kami menargetkan
vaksinasi mencapai lebih dari 50 persen di Sumut. Namun, hingga saat ini masih
ada 16 kabupaten/kota yang cakupan vaksinasinya masih jauh dari angka itu,”
lanjutnya.
Sesuai data yang diperoleh, 16
daerah tersebut yakni Tanjungbalai, Padangsidimpuan, Labuhanbatu, Tapanuli
Tengah, Padanglawas Utara, Deli Serdang, Asahan, Labuhanbatu Utara, Mandailing
Natal, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Nias Selatan, Langkat, Labuhanbatu
Selatan, Nias Barat dan Nias Utara.
Pemprov Sumut bersama TNI dan
Polri menurut Edy sudah membentuk tim pada masing-masing daerah untuk
menggenjot pelaksanaan vaksinasi tersebut.
“Kami juga telah bersepakat untuk
menghapuskan cuti tahunan di akhir tahun ini sesuai arahan dari Pemerintah dan
memberi sosialisasi kepada seluruh masyarakat untuk menghindari lonjakan kasus
Covid-19 yang sering terjadi hari libur besar seperti tahun sebelumnya,” tegas
Edy.
Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Listyo Sigit Prabowo, dalam paparannya menjelaskan bahwa Indonesia
menempati posisi teratas se-Asia Tenggara dalam rangka pemulihan covid-19.
Kapolri mengatakan capaian ini perlu dipertahankan dengan disiplin Protokol
kesehatan yang lebih ketat dan meningkatkan capaian vaksin.
“Kalau kita abai, kita lengah,
resiko terjadinya gelombang ketiga covid-19 dikhawatirkan dapat terjadi. Untuk
itu, hal ini menjadi peringatan bagi kita secara agar tidak terjadi fluktuasi
peningkatan kasus covid-19,” tegasnya.
Sigit menekankan, protokol kesehatan
juga sangat penting untuk terus dikawal. Kombinasi antara disiplin penerapan
protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi sangat penting dalam menanggulangi
Covid-19.
“Kita harus antisipasi terhadap
varian baru covid-19, karena di beberapa negara ada varian baru yang gejalanya
mirip dengan varian delta. Untuk itu kita harus waspada agar varian tersebut
tidak masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, mari kita mengikuti anjuran
pemerintah dan melaksanakan protokol kesehatan dengan lebih ketat,” imbau Sigit.
Pada kesempatan yang sama,
Panglima Tentara Nasional Indonesia, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa
pandemi Covid-19 sudah masuk dalam semester keempat. Ia menambahkan bahwa
negara lain sudah banyak yang terkena gelombang ke-3, karena diberikan rileksasi
dan lupa dengan 3M protokol kesehatan.
“Kita Indonesia tidak boleh
lengah, tidak boleh lupa, dan harus terus melaksanakan protokol kesehatan,”
tegas Hadi.
Hadi juga menambahkan Indonesia
perlu meningkatkan tracking, tracing, dan testing. Menurutnya, saat ini
masyarakat melakukan pengecekan, hanya untuk skrining persyaratan pergi ke luar
kota. Hal lain yang menjadi fokusnya adalah vaksin, Hadi mengatakan masih
banyak masyarakat yang tidak mau divaksin.
“Perlu kerjasama dari semua
pihak, sosialisasi kepada masyarakat, bahwa vaksin itu menyelamatkan
masyarakat, bukan membahayakan masyarakat,” tutupnya.
Post a Comment
Facebook Disqus