JAKARTA, Sumutrealita.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) per Kamis (29/7/2021) telah merilis data mengenai persebaran kasus SARS-CoV-2 varian delta di 22 provinsi Indonesia.
Kasus SARS-CoV-2 varian delta di Indonesia terdeteksi sudah 948 kasus, 303 di antaranya ditemukan di DKI Jakarta sebagai provinsi dengan varian terbanyak, sementara Jawa Barat di tempat kedua memiliki 277 kasus.
B 1617.2 varian delta merupakan mutasi dari virus Corona. Selain delta, terdapat varian lain yaitu Alfa, Beta, Gamma, dan Lambda.
Varian delta pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada Maret 2021.
SARS-CoV-2 varian delta dan sejenisnya yang bermutasi masuk ke dalam kategori 'Variant of Concern (VoC)' atau diwaspadai Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Gejala SARS-CoV-2 B 1617.2 varian Delta
Berikut adalah gejala-gejala umum ringan sampai berat dari SARS-CoV-2 B 1617.2 varian Delta. Meski begitu, tingkat gejala ini bisa saja berbeda-beda pada setiap orang.
• Demam
• Sakit kepala
• Nyeri tenggorokan
• Batuk berkelanjutan
• Pilek
Selain itu, gejala lainnya ada sesak napas, nyeri otot, gangguan pencernaan, gangguan penciuman (anosmia) serta rasa lelah berlebih.
Sejauh ini para peneliti masih terus mendalami tentang gejala-gejala lain yang dipicu oleh varian delta.
Risiko Penularan SARS-CoV-2 B 1617.2 varian Delta
Menurut CDC, varian delta termasuk jenis yang mudah menyebar, sehingga risiko penularannya sangat tinggi.
Alasan mengenai cepatnya varian delta menular masih dalam kajian. Tapi ada indikasi lain bahwa sifat B 1617.2 mudah berbaur ke sel tubuh manusia yang imunitasnya tengah turun.
Sebuah penelitian di China menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian delta berisiko menularkan virusnya dengan cepat ke beberapa orang lainnya dalam waktu singkat.
Bahkan laporan terbaru pusat penelitian penyakit menular Amerika Serikat (CDC), menemukan varian delta bisa ditularkan ke 8-9 orang dari 1 pasien.
Tingkat Bahaya SARS-CoV-2 B 1617.2 varian Delta
Penelitian terbaru The Lancet mencatat bahwa B 1617.2 cukup membahayakan terhadap orang yang tidak mendapat vaksin.
Berdasarkan riset di rumah sakit Inggris ditemukan 58,3 persen pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 varian delta tidak divaksin dan 22,8 persen telah vaksin lengkap, Reuters.
Laporan lain menyebut, B 1617.2 dapat menimbulkan komplikasi. Khususnya bagi pasien terinfeksi dengan penyakit bawaan seperti asma, hipertensi dan lainnya.
Pencegahan Terinfeksi SARS-CoV-2 B 1617.2 varian Delta
B 1617.2 varian delta terbilang baru dan belum ada kajian spesifik mengenai pencegahan mendetail supaya terhindar dari virus ini.
Sekarang, vaksinasi dan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat merupakan solusi utama untuk meminimalisir risiko terinfeksi. Apabila tertular, tingkat keparahan dari infeksi virus B 1617.2 bisa lebih ringan.
Hasil analisis Public Health England menyebut, dua dosis lengkap vaksin Pfizer atau Moderna cukup efektif sekitar 88 persen melawan varian delta.
Johnson & Johnson dan AstraZeneca dilaporkan serupa yaitu dapat melawan B 1617.2 varian delta.
Vaksin jenis lain juga efektif untuk setidaknya mencegah gejala berat atau menghindarkan risiko kematian.
Selain vaksin, bentuk pencegahan lain yang bisa dilakukan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Berikut adalah sebaran varian Delta di Indonesia.
• Sumatera Utara: 20 kasus
• Sumatera Selatan: 10 kasus
• Bengkulu: 3 kasus
• Lampung: 3 kasus
• Jambi: 2 kasus
• Kepulauan Riau: 2 kasus
• Kalimantan Tengah: 4 kasus
• Kalimantan Timur: 13 kasus
• Kalimantan Utara: 8 kasus
• DKI Jakarta: 303 kasus
• Jawa Tengah: 164 kasus
• Banten: 17 kasus
• Jawa Barat: 277 kasus
• Jawa Timur: 14 kasus
• DI Yogyakarta: 20 kasus
• Bali: 8 kasus
• Nusa Tenggara Barat: 16 kasus
• Nusa Tenggara Timur: 41 kasus
• Sulawesi Selatan: 11 kasus
• Sulawesi Barat: 1 kasus
• Gorontalo: 1 kasus
• Papua: 10 kasus
Total SARS-CoV-2 varian B 1617.2 Delta, 948 kasus.
(cnnindonesia.com)
Post a Comment
Facebook Disqus