BATAM, Sumutrealita.com - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menghadiri Gebyar Melayu Pesisir dan Peresmian Galeri Dekranasda Batam di Kantor Dekranasda Batam, Rabu (3/3/2021). Dalam kesempatan itu, Rudi berharap kegiatan menjadi momentum pemulihan ekonomi untuk memakmurkan rakyat Batam melalui peran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengingatkan para UMKM untuk melihat kemampuan pasar dalam menentukan harga. Ia berharap, dengan kemampuan masyarakat membeli, maka produk yang ada akan laris.
“Kita ingin membangkitkan ekonomi melalui UMKM. Kalau bisa, kita siapkan lahan bangun satu tempat menjadi pusat seluruh UMKM yang ada di Batam ini. Galeri ini tidak bisa memuat seluruh UMKM yang ada di Batam,” ujarnya.
Tak lupa, Rudi mengingatkan, semua rencana dan program yang ada tak akan ada artinya jika pandemi Covid-19 belum selesai. Ia menyampaikan, pihaknya sudah menjalankan vaksinasi tahap II sebanyak 7.000 pelayan publik termasuk bagi wartawan yang ada di Batam.
“Semoga Pandemi ini selesai dan ekonomi Batam kembali pulih. Ingat pesan saya, bagi para UMKM, daya beli masyarakat sedang rendah, bagi para produsen mari menghitung berapa kemampuan masyarakat membeli,” katanya.
Secara resmi, Gebyar Melayu Pesisir dan Peresmian Galeri Dekranasda dibuka langsung Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina. Dalam kesempatan itu, Marlin Agustina merespons rencana Wali Kota Batam yang ingin memiliki pusat UMKM. Ia berharap tersedia lahan dan Pemprov Kepri siap membantu pembangunan fisiknya.
“Bisa kita bangun fisiknya secara bertahap. Yang penting sudah tersedia lahannya,” ujar Marlin.
Marlin yang juga sebagai Ketua Dekranasda Batam tersebut juga menjawab pesan Wali Kota yang ingin harga produk UMKM terjangkau. Menurut dia, sejauh ini, harga yang diberikan sudah berdasarkan survei dan ia berharap butuh dukungan semua pihak agar produk UMKM binaan Dekranasda Batam bisa diterima di masyarakat hingga wisatawan.
“Banyaknya wisatawan yang datang ke Kepri, menjadi modal kita menciptakan produk khas Kepri. Sejauh ini Batam sudah punya batik khas dan kita juga mendorong semua daerah punya produk khas masing-masing,” ujarnya.
Di lokasi sama, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Riau, Musni Hardi K Atmaja, mengatakan kegiatan tersebut Sebagai bentuk dukungan produk lokal dan mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI), dan Karya Kreatif Indonesia (KKI). “Ini sinergi BI bersama Pemprov Kepri, Pemko Batam, dan Dekranasda Batam sebagai langkah globalisasi dan digitalisasi UMKM dan pariwisata,” ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Kepri dan Pemko Batam serta Dekranasda telah mendukung kegiatan tersebut. Melalui penyelenggaraan Gebyar Melayu Pesisir dan disejalankan peresmian Galeri Dekranasda Batam. “Semoga galeri ini menjadi wadah bagi UMKM Batam yang sudah melalui uji kurasi seperti kualitas, kuantitas, dan keberlanjutan. Semoga UMKM bisa survive di pasar domestik maupun ekspor,” katanya.
Musni juga tak lupa, selama pelaksanaan tersebut, ditunjang pembayaran digital melalui QRIS. Ia berharap event ini menjadi kegiatan rutin setiap tahun. “Tak lain ini sebagai langkah bersama untuk membangkitkan UMKM Batam dan Kepri,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, mengatakan kegiatan tersebut merupakan langkah pemerintah mempromosikan dan memasarkan produk khas Batam dan Kepri. Selain itu, dengan adanya galeri Dekranasda yang menjadi pusat belanja oleh-oleh premium pertama.
“Galeri ini terintegrasi dengan paket pariwisata dengan menghadirkan 45 tenan untuk memenuhi kebutuhan oleh-oleh premium bagi wisatawan,” kata Gustian.
(MCB/Lam)
Post a Comment
Facebook Disqus