MAKASSAR, Sumutrealita.com - Korban ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar bisa lebih banyak bila tidak sempat dihadang oleh seorang bernama Kosmas. Pria berusia 51 tahun itu sampai mengalami luka bakar demi keselamatan orang banyak.
Peristiwa memilukan itu terjadi selepas Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Makassar yang beralamat di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan ada 2 terduga pelaku yang mengendarai 1 unit motor matic.
"Kita mendapatkan informasi bahwa ada 2 orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua jenis sepeda motor matic yang pelat nopolnya DD 5984 ND," kata Argo dalam konferensi pers di Mabes Polri pada Minggu (28/3/2021).
"Kebetulan jam tersebut sudah selesai kegiatan misa dan kemudian mungkin karena melihat banyak yang keluar daripada gereja, memang saat ini tidak full sesuai dengan protokol kesehatan kan separuh dari jemaah yang hadir di gereja itu," imbuh Argo.
Argo mengatakan pelaku belum sempat masuk ke area gereja. Sebab, ada seorang yang tak lain adalah Kosmas yang mencegah pelaku tersebut.
"Tentunya dari 2 orang itu tadi yang mau masuk dicegah oleh sekuriti daripada gereja tersebut dan kemudian terjadilah ledakan itu," kata Argo.
Pelaku sendiri disebut Argo belum dapat diidentifikasi. Kondisi tubuh pelaku hancur dan menempel dengan motor.
"Ya kalau dilihat dari TKP yang ada, kita lagi olah TKP, jasad yang ada dengan kendaraan itu menyatu, diduga belum turun (dari motornya)," ucap Argo.
Lantas bagaimana kondisi korban dari jemaah gereja atau masyarakat lainnya?
Akibat ledakan itu, ada 14 orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Masing-masing dari para korban mengalami luka di sejumlah bagian tubuh.
"Ada korban yang dari pihak sekuriti gereja dan kemudian dari pihak jemaah," kata Argo.
Argo mengatakan total ada 14 orang yang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Sebanyak 3 orang dirawat di RS Stella Marris Makassar, para korban mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki.
"Ada juga yang sekuriti ini yang luka di bagian perut dan kepala, ini luka. Dan yang ketiga di Stella Marris tadi ada luka-luka lecet tangan dan kaki, 3 orang di Stella Marris," ujarnya.
Kemudian ada pula 7 korban yang dilarikan ke RS Akademis Makassar. Para korban itu terluka akibat terkena serpihan, korban mengalami luka di bagian betis dan ada pula yang mengalami luka di paha.
"Kemudian ada juga 4 orang di RS Pelamonia ini juga akibat serpihan, ini juga mengenai pada paha, betis, juga ada mata kaki yang kena serpihan-serpihan kemudian ada juga bagian muka. Jadi ada 14 ya korban, artinya yang sekarang masih dalam perawatan saat ini ditangani oleh dokter," ujar Argo.
Seorang di antaranya yaitu Kosmas yang sempat menghadang pelaku. Adik Kosmas, Jon, menyebut Kosmas mengalami luka bakar.
"Iya beliau yang sempat menghadang (pelaku bom bunuh diri). Dia itu luka bakar. Cukup banyak tadi di badannya, bagian depan sama samping," ucap Jon (48) selaku adik dari Kosmas saat ditemui detikcom di RS Stella Maris, Makassar, Minggu (28/3/2021).
Menurut Jon, Kosmas saat ini kondisinya sudah lebih baik. Namun perawatan Kosmas kini dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar.
"Sudah agak baikan sekarang dia sudah bisa bicara dan bisa jalan dia," kata Jon.
Peristiwa itu turut dibenarkan oleh Pastor Gereja Katedral Makassar Romo Wilhelmus Tulak lewat sambungan telepon. Romo Wilhelmus menyebut peristiwa itu terjadi begitu cepat.
"Jadi pelaku bom bunuh diri ini berusaha untuk masuk ke gereja kami," kata Romo Wilhelmus.
"Pada saat itu, salah satu petugas keamanan saya melihat ada sesuatu yang mencurigakan berdiri di pintu depan gereja dan pada saat itulah terjadi bom. Meledak. Jadi kejadiannya sangat cepat," lanjut Romo Wilhelmus.
Romo mengatakan ledakan itu terjadi pada pukul 10.28 WIB. Saat itu sedang terjadi pergantian ibadah misa gelombang kedua ke gelombang ketiga.
"(Ledakan) persis di pintu gerbang gereja akan masuk ke halaman gereja," ucap Romo Wilhelmus.
(Detik.com)
Post a Comment
Facebook Disqus