Dilihat 0 kali
BATAM, Sumutrealita.com – Ketua Komisi II DPRD Batam, Edward Brando memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Batam terkait laporan realisasi fisik dan keuangan pada Triwulan I Tahun Anggaran (TA) 2020 serta hal hal lain yang dianggap perlu yang digelar di ruang komisi II DPRD Kota Batam, Batam Centre, Batam, Kamis (16/4/2020).
Dalam RDP itu, Edward Brando mengatakan sejak mewabahnya Corona Virus Disease (Covid-19) industri, restoran dan hotel sepi akan pengunjungnya.
“ Untuk itu kita ingin mengetahui secara pasti kondisi keuangan saat ini seperti apa dan progres dari bulan Januari sampai akhir Maret bagaimana,” katanya
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Faisal mengatakan pendapatan retribusi secara keseluruhan sampai akhir tahun 2020 ini ditargetkan sekitar Rp 36 miliar,-
Ia menyebutkan untuk pendapatan dari bulan Januari, Februari, Maret 2020 yang mereka terima totalnya sebesar Rp 8,632 juta. Sedangkan untuk di bulan April dan bulan selanjutnya belum bisa diprediksi.
“ Tagihan retribusi untuk di perumahan normal, namun untuk Hotel, dan Mall banyak yang sudah tutup hingga meminta untuk penangguhan dan pemotongan retribusi sampai 50%. begitu juga di perusahaan banyak juga meminta pengurangan/pemotongan,” katanya.
Beliau mengatakan dimasa pandemi Covid-19, untuk pelayanan tetap dimaksimalkan diseluruh Kota Batam. Pendapatan besar di objek-objek industri dan bisnis, jika di perumahan retribusi sampah mulai dari Rp 7000 hingga paling tinggi Rp 50.000. Dan pengutipan retribusi ini yang paling sulit di wilayah Batu Aji dari pada wilayah lainnya.
“Untuk tagihan retribusi di perumahan agak sulit, kalau ditagih kebanyakan ngak mau bayar saat ini. Lain halnya jika di mall jika ditagih tidak mau bayar kami biarkan satu - dua hari sampahnya mereka langsung teriak minta dibuang dan langsung membayar tagihan,” katanya.
Terkait Armada angkutan sampah,katanya, dari tahun 2017 sampai sekarang masih sama, terdapat sekitar 120 armada (Dum truck, Becak motor dan lainnya). Unit armada ada buatan tahun 2003 yang masih dipakai dan pihaknya telah meminta penambahan 8 unit armada namun terkendala dianggaran.
Persampahan di perumahan mulai dari hari Senin sampai Kamis bisa mencapai 900-1000 ton dan dihari berikutnya mulai berkurang, sementara di Mall isi sampah bisa mencapai 8 hingga 10 Ton perhari. Kegiatan pengangkutan sampah dimulai sekira pukul 04.00, 05.00 WIB subuh hingga pukul 17.00 WIB sore.
Menyikapi akan hal tersebut, anggota Komisi II, Muhammad Safei mengatakan untuk di Perumahan rasanya tidak mungkin untuk tidak membayar. Tapi masa Covid-19 sekarang, kalau perusahan, industri atau dunia usaha jika mengajukan pengurangan serta penundaan untuk membayar, jika bisa disertakan dalam bentuk surat tertulis, jadi kita juga bisa tahu. Takutnya ada yang memanfaatkan situasi ini, sesuka hati, untuk itu jika pihak perusahaan menunggak kita harus perlu ada buktinya.
“ Pengangkutan sampah sampai 1000 ton per hari, dengan pendapatan per-bulan Rp 2.8 miliar,- ini tidak sesuai target,” katanya.
(IK/AP)
Post a Comment
Facebook Disqus