Dilihat 0 kali
Ilustrasi(Stocktrek Images/Getty Images)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Risiko Penyebaran Baru, Virus Corona Ditemukan dalam Kotoran ", https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/02/173508065/jadi-risiko-penyebaran-baru-virus-corona-ditemukan-dalam-kotoran?page=all. Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah Editor : Virdita Rizki Ratriani |
Ilustrasi(Stocktrek Images/Getty Images)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Risiko Penyebaran Baru, Virus Corona Ditemukan dalam Kotoran ", https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/02/173508065/jadi-risiko-penyebaran-baru-virus-corona-ditemukan-dalam-kotoran?page=all.
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Virdita Rizki Ratriani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Risiko Penyebaran Baru, Virus Corona Ditemukan dalam Kotoran ", https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/02/173508065/jadi-risiko-penyebaran-baru-virus-corona-ditemukan-dalam-kotoran?page=all.
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Virdita Rizki Ratriani
Ilustrasi(Stocktrek Images/Getty Images)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Risiko Penyebaran Baru, Virus Corona Ditemukan dalam Kotoran ", https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/02/173508065/jadi-risiko-penyebaran-baru-virus-corona-ditemukan-dalam-kotoran?page=all.
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Virdita Rizki Ratriani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Risiko Penyebaran Baru, Virus Corona Ditemukan dalam Kotoran ", https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/02/173508065/jadi-risiko-penyebaran-baru-virus-corona-ditemukan-dalam-kotoran?page=all.
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Virdita Rizki Ratriani
Ilustrasi(Stocktrek Images/Getty Images)
Sumutrealita.com - Saat ini, perhatian para dokter terkait penyebaran virus corona terpusat pada sampel pernapasan dari kasus-kasus pneumonia. Namun, ada satu hal yang mungkin diabaikan dan mungkin menjadi sumber penyebarannya, yaitu diare. Mengutip Bloomberg, novel coronavirus dideteksi pada kotoran dari kasus pertama di Amerika Serikat.
Penemuan tersebut tidak begitu disorot dibandingkan dengan laporan dari Wuhan, China, yang disebut sebagai pusat penyebaran virus. Namun, penemuan ini tidak mengejutkan para ilmuwan yang telah mempelajari virus corona ataupun para dokter yang telah akrab dengan penyakit yang menyebabkan SARS ini.
Diare terjadi pada 10 hingga 20 persen pasien yang menderita SARS sekitar 17 tahun lalu dan menjadi sumber meledaknya wabah SARS di kompleks perumahan Amoy Gardens, Hong Kong.
Virus corona pada kotoran Menurut Profesor Ilmu Kedokteran Hewan dan Biomedis di University of Minenesota, SARS dan virus corona Wuhan mengikat reseptor protein yang berbentuk sama di dalam tubuh dan ditunjukkan pada paru-paru serta usus. Kondisi ini menjadikan organ tersebut target utama bagi kedua virus.
Penemuan virus Wuhan, atau dikenal sebagai 2019-nCoV, ada di dalam materi kotoran dari seorang laki-laki berusia 35 tahun yang diperiksa di Providence Regional Medical Center Everett Washington .
"Penemuan ini menarik," kata seorang epidemiologis penyakit menular dari Departemen Kesehatan Washington, Scott Lindquist. Menurut Scott, penemuan ini menambah pengetahuan tentang virus corona yang tengah mewabah.
Sejauh ini, para peneliti belum tahu penyebab pasti dari penyebaran 2019-nCoV dari manusia satu ke manusia lainnya. Namun, diduga penyebabnya adalah melalui kontak dengan tetesan mengandung virus, yang dapat disebarkan melalui batuk dari orang yang terinfeksi dan ditularkan dengan tangan atau permukaan hingga objek lainnya.
Bukti
Dokter beberapa kali melaporkan diare pada pasien 2019-nCoV ke rumah sakit Wuhan, termasuk anggota keluarga Shenzen yang terinfeksi di Wuhan dan yang terbaru, kasus pertama AS di negara bagian Washington.
Pasien tersebut mengalami diare selama dua hari di mana sampel dinyatakan positif. Namun demikian, Scott mengungkapkan bahwa laboratorium di Washington tidak berusaha untuk menumbuhkan virus dari spesimen tersebut.
"Karena pengembangan tidak akan berkontribusi apapun terhadap perawatannya," kata Scott.
Banyak dari virus corona yang muncul adalah jenis yang disebut sebagai virus penumenteric. Artinya, mereka dapat membelah diri di saluran pernapasan dan sistem pencernaan.
Profesor Mikrobiologi dan Imunologi di Gilling School of Global Public Health, University of North Carolina mengatakan, adanya ratusan kasus penyakit pneumonia parah di Wuhan mungkin menjadi penyebab tidak fokusnya pemeriksaan pada tanda-tanda lambung.
Penyelidikan lebih lanjut Virus yang ada di dalam kotoran biasanya telah ada selama fase akut dari sebuah infeksi. Hal tersebut terjadi sebelum pasien dibawa ke rumah sakit dan menunjukkan tanda-tanda komplikasi yang mengancam keselamatan.
"Fokus awal untuk deteksi kasus adalah pada pasien dengan pneumonia. Akan tetapi, sekarang kami memahami bahwa beberapa pasien dapat terkena gejala gastrointestinal," tulis Deputi Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Zijian Feng dan rekannya dalam sebuah laporan yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine.
Menurut Profesor Kedokteran Klinis dari Australian National University Medical School di Canberra, bukti yang muncul tentang kasus diare yang mengandung virus pada kotoran tersebut memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
"Ini adalah sesuatu yang baru," kata Collignon dalam sebuah wawancara sebagaimana dikutip Bloomberg.
"Kami mengira bahwa penyebabnya adalah tetesan atau cairan dari sistem pernapasan. Namun, dengan SARS, ada bukti kemungkinan lainnya. Kami akan tetap berpikir terbuka untuk adanya kemungkinan lain," pungkasnya.
(kompas.com)
Post a Comment
Facebook Disqus