Dilihat 0 kali
SERGAI, Sumutrealitas.com - Bupati Sergai Ir Soekirman menawarkan kerjasama dengan lembaga internasional Asian Rural Institute (ARI) Jepang agar SDM dari Sergai dapat menimba ilmu pertanian di ARI sehingga nantinya dapat dididik dan menjadi pemimpin melalui sektor pertanian.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Reuni Alumni ARI Jepang yang digelar di Inna Parapat Hotel, Selasa (5/11/2019) sore.
Ia menyebutkan melalui momen tersebut mengundang para alumni ARI untuk datang di tahun 2021 ke Sumut dengan adanya event Then General Assembly ke-10 TPO (Tourism Promotion Organization) dimana Sergai turut serta sebagai panitia teknis pada kegiatan tersebut
Reuni alumni ARI Jepang itu mengusung thema “Food and Justice Reconciliation” dan juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Ny Hj Marliah Soekirman, Sekjen HKBP Pdt David Farel Sibuea, M.Th, D.Min, Kepala Dept Marturia HKBP Pdt Dr Annavera Pangaribuan beserta jajaran, Direktur Asian Rural Institute (ARI) Jepang Tomoko Arakawa, Wakil Ketua DPRD Simalungun Rospita Sitorus, perwakilan organisasi Kristen, serta alumni ARI dari 7 negara.
Lebih lanjut Bupati Sergai Ir H Soekirman mengatakan suasana yang luar biasa akrab, sehingga hari ini dirinya tidak merasa sebagai Bupati, namun sebagai keluarga besar ARI yang akrab, kekeluargaan dan berkumpul pada hari ini.
Event ini merupakan hal yang luar biasa, sebab disini kita dapat mengingat kembali suasana suka dan duka saat menimba ilmu pertanian di ARI Jepang tersebut dalam suasana reuni.
“Pertemuan ini merupakan semangat bagi kita semua terutama saya sebagai Bupati dan alumni ARI untuk menjadi pemimpin dan membaktikan ilmu yang telah didapat di desa-desa di wilayah Kabupaten Sergai,” katanya.
Ia menyebutkan kegiatan tersebut ibarat mencas kembali baterai ponsel yang telah habis, dan membuat kita kembali kuat memancarkan energi positif bagi masyarakat.
“ Saya berharap dengan pertemuan ini kita akan dapat lebih dekat dan lebih erat setelah hari ini, dan diusulkan nantinya akan dibuat WhatsApp Grup bagi para alumni ARI guna memudahkan komunikasi diantara alumni setiap hari dan setiap saat,” katanya
Bupati Sergai Ir H Soekirman juga mempromosikan wisata desa di Kabupaten Sergai dimana terdapat tawaran homestay dengan sensasi suasana pedesaan kepada para wisatawan di Desa Melati Kecamatan Perbaungan serta wisata petualangan arung jeram di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis.
Sementara itu dalam sambutannya Sekjen HKBP Pdt David Farel Sibuea, M.Th, D.Min mengucapkan terima kasih atas kehadiran tamu kehormatan pada acara ini termasuk Bupati Sergai Ir H Soekirman yang telah banyak membantu terlaksananya kegiatan Internasional ini. Peserta kegiatan berasal dari delapan negara termasuk Indonesia.
Ia mengatakan kegiatan ini adalah Reuni Alumni ARI Jepang dengan thema "Food and Justice Reconciliation" dan dilaksanakan mulai 5-9 November di Sumatera Utara. Alumni ARI adalah peserta dari berbagai negara yang mempelajari tentang pertanian dengan ikatan persaudaraan yang sangat erat.
Pada tahun ini Indonesia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah kegiatan ini sekaligus memperkenalkan potensi yang luar biasa dari Indonesia termasuk Kabupaten Sergai dengan adanya agenda exposure trip di Desa Lubuk Bayas guna melihat langsung proses pertanian organik sebagai bukti keberhasilan alumni ARI Jepang yaitu Bupati Sergai Ir H Soekirman.
“ Terimakasih bahwa kita sudah ikut mendukung kegiatan ini dalam menyambut saudara-saudara kita yang berasal dari luar negeri agar dikenal di seluruh penjuru dunia,” katanya.
Sementara itu Direktur ARI Jepang Tomoko Arakawa dalam sambutannya mengatakan Kehormatan atas pelaksanaan Reuni dan Pertemuan Internasional ARI Jepang tahun 2019 ini di negara Indonesia yang sangat indah terutama Geopark Toba Caldera yang telah diakui oleh UNESCO.
Alumni ARI Jepang melakukan pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian untuk masa depan dunia.
“Terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada HKBP atas penyambutan yang luar biasa serta pelaksanaan kegiatan ini. Juga kepada Bupati Sergai Ir H Soekirman yang telah berhasil menerapkan ilmu yang diserap saat berada di ARI Jepang pada tahun 1985 silam,” katanya.
Ia menyebutkan ARI Jepang sendiri telah berdiri sejak 47 tahun yang lalu serta melahirkan ribuan alumni yang tersebar di seluruh dunia diantaranya Indonesia, USA, Srilangka, Jepang, India,
Di era globalisasi saat ini diharapkan para alumni ARI dapat lebih eksis ditengah-tengah masyarakat dengan planning atau rencana peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian. Mari bersama kita jadikan ARI sebagai harapan baru (new hope) bagi dunia dalam memerangi kesenjangan sosial makanan dan keadilan bagi seluruh manusia.
Pengurus ARI Osten Matondang mengatakan pada kegiatan International Meeting 2019 ARI-Japan Graduated di Parapat pada 5-9 Nopember 2019 ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Adapun pada rangkaian kegiatan tersebut terdapat exposure trip yaitu mengunjungi lokasi pertanian organik atau daerah yang memiliki potensi studi banding serta kegiatan yang bermanfaat lainnya dengan memilih Kabupaten Sergai sebagai salah satu destinasinya.
Untuk kegiatan tersebut sudah terkonfirmasi 30 orang dari beberapa negara antara lain Jepang, Srilangka, India, Rwanda, dan lainnya.
Pada pelaksanaannya, peserta kegiatan akan dibagi menjadi 4 (empat) wilayah salah satunya di Sergai pada tanggal 6 Nopember nanti di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan.
Pada event tersebut selain fokus terhadap pertanian khususnya organik, nantinya akan diterapkan tentang penghematan penggunaan kertas serta pembahasan masalah sampah plastik.
(Red/BS)
Post a Comment
Facebook Disqus