Dilihat 0 kali
BATAM, Sumutrealita.com – Pemprov Kepri memberikan apresiasi kepada Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam. Penghargaan Anugerah Pariwisata 2019 kepada Bandara Hang Nadim Batam disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau Arif Fadillah yang diterima oleh General Manager Bidang Komersil BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni mewakili Direktur BUBU Hang Nadim Batam, dalam acara Malam Anugerah Pariwisata Kepulauan Riau (MAP Kepri) Tahun 2019 di Hotel Pasific Palace, Batam, Sabtu malam (31/8/2019).
Penghargaan yang diberikan kepada Bandara Internasional Hang Nadim Batam adalah untuk kategori “Supporting Sector of Riau Islands Tourism” (Sektor Pendukung Wisata Kepulauan Riau).
Sebagai salah satu gerbang masuknya wisatawan mancanegara ke Kepri, khususnya Batam, Bandara Hang Nadim Batam memiliki peran yang besar. Atas penghargaan tersebut, General Manager Bubu Hang Nadim Batam, Benny Syahroni menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada Bandara Hang Nadim Batam sebagai salah satu sektor pendukung meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara di Kepri, khususnya Batam.
“Penghargaan ini memotivasi kami, karyawan Hang Nadim Batam untuk bekerja dan berinovasi lebih baik, meningkatkan kredibilitas BUBU Hang Nadim dengan inovasi layanan kepada masyarakat,” kata Benny Syahroni.
Dikatakannya, BP Batam berencana akan mengembangkan fasilitas infrastruktur di Bandara Hang Nadim Batam dengan membangun terminal 2 pada tahun 2020 setelah ada pemenang tender KPBU tahun 2019. "Ke depan terminal 2 ini, akan dikembangkan menjadi bandara modern dan akan men-support peningkatan pariwisata Kepri, khususnya Batam,” kata Benny.
MAP Kepulauan Riau Tahun 2019, merupakan upaya membangkitkan partisipasi masyarakat dan pelaku pariwisata untuk aktif berperan dalam mempertahankan dan mengembangkan pariwisata, serta mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Kepulauan Riau.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata RI, Guntur Sakti, yang hadir pada malam tersebut, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kepri pada periode Januari sampai dengan Juli 2019, tercatat sebagai gerbang nomor dua masuknya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Di mana, Bali merupakan penyumbang nomor 1 dengan pintu masuk Bandara Ngurah Rai.
“Empat pintu masuk wisatawan mancanegara di Kepri, yakni Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjung Pinang. Tentunya di Batam memiliki lima entry point (titik masuk) tersendiri, yakni 4 terminal ferry dan 1 bandar udara (Bandara Hang Nadim Batam),” ungkap mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kepulauan Riau itu.
Guntur Sakti mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang diterima dari Badan Pusat Statistik (BPS) capaian wisman ke Indonesia pada tahun 2018, yakni 15,8 juta orang. Untuk proyeksi perolehan devisa di sektor pariwisata untuk Indonesia pada tahun 2019 sudah mencapai angka 19,29 Miliar US Dollar.
Menurutnya, penyumbang devisa terbesar di Indonesia, setelah CPO dan Batu Bara, yakni pariwisata.
“Menjadikan pariwisata sebagai mesin penggerak ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau salah satu program yang bagus,” katanya.
Pembukaan MAP KEPRI ini ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Sekertaris Daerah Provinsi Kepri, Arif Fadillah.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata RI, Guntur Sakti, yang hadir pada malam tersebut, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kepri pada periode Januari sampai dengan Juli 2019, tercatat sebagai gerbang nomor dua masuknya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Di mana, Bali merupakan penyumbang nomor 1 dengan pintu masuk Bandara Ngurah Rai.
“Empat pintu masuk wisatawan mancanegara di Kepri, yakni Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjung Pinang. Tentunya di Batam memiliki lima entry point (titik masuk) tersendiri, yakni 4 terminal ferry dan 1 bandar udara (Bandara Hang Nadim Batam),” ungkap mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kepulauan Riau itu.
Guntur Sakti mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang diterima dari Badan Pusat Statistik (BPS) capaian wisman ke Indonesia pada tahun 2018, yakni 15,8 juta orang. Untuk proyeksi perolehan devisa di sektor pariwisata untuk Indonesia pada tahun 2019 sudah mencapai angka 19,29 Miliar US Dollar.
Menurutnya, penyumbang devisa terbesar di Indonesia, setelah CPO dan Batu Bara, yakni pariwisata.
“Menjadikan pariwisata sebagai mesin penggerak ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau salah satu program yang bagus,” katanya.
Pembukaan MAP KEPRI ini ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Sekertaris Daerah Provinsi Kepri, Arif Fadillah.
(Humas BP Batam / fe)
Post a Comment
Facebook Disqus