Dilihat 0 kali
LABURA, - Sumutrealita.com - Dua ekor ikan lumba-lumba putih jenis Humpbacked memasuki sungai Kualuh dan terus menyusuri hulu sungai, akhirnya berhenti di dusun II Ramean Kampung Tanjung Selamat Desa Kuala Beringin, Selasa (29/1/2019).
Kejadian langka ini terjadi sejak hari Sabtu (26/1/2019) kemarin dan telah menjadi viral di media sosial dan dikalangan masyarakat dan telah dimuat di media nasional dan lokal.
Menurut salah seorang warga, Indah Sitorus (45 tahun) mengatakan sejak hari Minggu yang lalu, kedua ikan lumba-lumba itu sudah ada di sungai dusun mereka.
“Ada dua ekor bang ikan lumba-lumba itu, satu ukuran besar dan yang satu lagi berukuran agak kecil,” katanya.
Kedua ekor lumba-lumba itu hingga jam satu kemarin malam masih tetap timbul untuk mengambil nafas. Namun pagi ini ikan lumba-lumba yang berukuran besar tersebut tidak lagi muncul ke permukaan air untuk mengambil nafas.
"Kemarin hingga jam satu malam kedua ekor ikan masih nampak saat mengambil nafas, namun sejak pagi hari tadi ikan lumba-lumba yang besar tidak kelihatan lagi,” katanya.
Ia menyebutkan sejak kemarin dan hari ini beberapa petugas dari Dinas BKSDA wilayah III Kisaran dan Tanjung Balai telah datang melihat ikan lumba-lumba itu.
Namun anehnya, para oknum itu hanya datang untuk foto-foto dan selfie dan mereka tidak melakukan kegiatan apapun untuk berupaya menyelamatkan satwa laut itu.
"Dalam dua hari ini ada datang beberapa petugas pemerintahan, namun mereka hanya datang sebentar. Berdiri dan hanya mengawasi saja" ujar Indah.
"Hari ini juga datang beberapa orang dinas, menurut informasi dari Tanjung Balai, namun mereka hanya datang berdiri-diri, mengambil foto dan selfie," tambahnya.
Indah dan warga lainnya sangat menyesalkan sikap dari pegawai Dinas BKSDA wilayah III Kisaran dan Tanjung Balai lantaran tidak melakukan upaya untuk menyelamatkan makluk satwa langka itu.
"Mereka tengah hari sudah pulang, padahal apapun tidak ada yang mereka lakukan, kesannya seakan menghabiskan anggaran perjalanan dinas saja, " katanya.
Kepala Desa Kuala Beringin Edi Mansur Pane saat ditemui usai melaksanakan shalat Zuhur mengakui bahwa beberapa oknum dari Tanjung Balai dan oknum BKSDA dari Kisaran datang ke lokasi tersebut untuk melihat ikan lumba-lumba itu.
"Namun masyarakat pada bingung melihat kegiatan mereka yang hanya datang untuk memantau saja dan tidak melakukan upaya penyelamatan terhadap satwa laut itu" ujarnya.(ARIS)
"Dalam dua hari ini ada datang beberapa petugas pemerintahan, namun mereka hanya datang sebentar. Berdiri dan hanya mengawasi saja" ujar Indah.
"Hari ini juga datang beberapa orang dinas, menurut informasi dari Tanjung Balai, namun mereka hanya datang berdiri-diri, mengambil foto dan selfie," tambahnya.
Indah dan warga lainnya sangat menyesalkan sikap dari pegawai Dinas BKSDA wilayah III Kisaran dan Tanjung Balai lantaran tidak melakukan upaya untuk menyelamatkan makluk satwa langka itu.
"Mereka tengah hari sudah pulang, padahal apapun tidak ada yang mereka lakukan, kesannya seakan menghabiskan anggaran perjalanan dinas saja, " katanya.
Kepala Desa Kuala Beringin Edi Mansur Pane saat ditemui usai melaksanakan shalat Zuhur mengakui bahwa beberapa oknum dari Tanjung Balai dan oknum BKSDA dari Kisaran datang ke lokasi tersebut untuk melihat ikan lumba-lumba itu.
"Namun masyarakat pada bingung melihat kegiatan mereka yang hanya datang untuk memantau saja dan tidak melakukan upaya penyelamatan terhadap satwa laut itu" ujarnya.(ARIS)
Post a Comment
Facebook Disqus