/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


SERGAI, Sumutrealita.com - Peti jenazah Evri Junaidi Simare Mare alias Jepri (28) tiba di rumah duka di Dusun 1, Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dengan pengawalan oleh personel Polres Sergai, Sabtu, (08/12/2018). 

Jepri merupakan salah satu korban yang tewas akibat penembakan yang di lakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Minggu, (02/12/2018) lalu. 

Setibanya di rumah duka, jeritan histeri Sonti boru Sirait (55) saat melihat anak keduanya datang dalam kondisi tidak bernyawa lagi di dalam peti jenazah. 

Bahkan boru Sirait meminta agar peti jenazah dapat di buka agar bisa melihat wajah anaknya untuk terakhir kalinya. 

“Tolong pak di buka petinya, saya mau melihat wajah anak saya walau hanya sebentar,” harapnya. 

Melihat kondisi jenazah sudah 6 hari sudah mulai membusuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap. 

Kapolres Sergai AKBP. H. Juliarman Eka Putra Pasaribu yang ikut melayat kerumah duka tidak memberikan izin peti jenazah di buka. 

“Maaf, bukan kami tidak mengizinkan di buka, karena kondisi jenazah sudah beberapa hari, maka peti mati tidak dapat kami buka,” kata Kapolres Sergai AKBP. H. Juliarman Eka Putra Pasaribu. 

Tety boru Simare-mare kepada media di rumah duka mengatakan, mereka tidak menyangka akan Jepri tewas di tembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat bekerja di Papua.

 “Dia awalnya tinggal sama tulangnya di Papua, setelah kerja dia sering komunikasi dan mengirim uang untuk orang tuanya,” ujar Tety. 

Dan Tety mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak telah membantu atas pemulangan jenazah adiknya ke rumah duka. Sehingga mereka dapat melihat Jepri walau sudah di dalam peti jenazah. 

“Jepri belum menikah dan dia pernah berjanji di usia 30 tahun baru akan menikah,” ujar Tety. (M.SR.11/AzMi)

Post a Comment

Disqus