/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


TEBINGTINGGI, Sumutrealita.com - Walikota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Balik Papan untuk melihat sejauh mana penerapan Upah Minimum Kota (UMK) di Kota Balikpapan dibandingkan dengan Kota Tebingtinggi, Kamis (12/10/2018).
 
Wali Kota Balikpapan, M Rizal Effendi menyambut kunker Walikota Tebingtinggi yang didampingi oleh  Ketua Dewan Pengupahan Kota yang juga Kadis Tenaga Kerja, Iboy Hutapea, Kabag Humas PP, Abdul Halim Purba dan sejumlah pejabat Pemko Tebingtinggi.
 
Selain itu, kunker ini juga diikuti oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Syafriyudi Satrio, Ketua SPSI Ibrahim, Ketua SBSI, Binter Gultom, Kabag Ekbang Zahidin dan Kabag Hukum Masita tersebut untuk melihat sejauh mana penerapan Upah Minimum Kota (UMK) di Kota Balikpapan dibandingkan dengan Kota Tebingtinggi.
 
Dalam siaran persnya yang disampaikan Kabag Humas PP, Abdul Halim Purba dalam siaran pers kepada wartawan, Jumat (12/10/2018), Walikota Tebingtinggi menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Balikpapan, M Rizal Effendi beserta jajarannya yang telah menerima kunker rombongan dari Pemko Tebingtinggi yang disambut dengan kesenian budaya serta tari-tarian khas Dayak dan fashion show.
 
“Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang meriah dan penuh keakraban serta kekeluargaan dan disambut dengan kesenian budaya serta tari-taran khas Dayak dan ini memberikan kesan yang begitu mendalam bagi kami,” kata Walikota Tebingtinggi.
 
UMK di Balikpapan saat ini, katanya, sangatlah baik, baik upah maupun kesejahteraannya, sehingga harus dilakukan juga di Tebingtinggi.
 
Ia menyebutkan upah Minimum di Balikpapan cukuplah tinggi yakni di atas Rp 2.600.000 per bulan, sedangkan Tebingtinggi hanya Rp 2.164.900 per bulan.
 
“Inilah yang membuat kami harus banyak belajar di Balikpapan ini,” katanya.
 
Lebih lanjut disebutkannya Pemko Tebingtinggi akan melakukan kerja sama dengan pemerintah Jepang yang sebelumnya telah dibahas bersama dengan Wali Kota Toyama di Kemendagri dan Konjen Jepang di Medan beberapa hari lalu.
 
Kerja sama itu, katanya ada delapan bidang pembangunan yang akan dilakukan yaitu : 
  1. Inovasi teknologi pertanian perkotaan (urban farming)
  2. Inovasi teknologi daur ulang sampah.
  3. Inovasi teknologi pengembangan dan pemasaran produk unggulan UMKM.
  4. Inovasi teknologi pelayanan medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
  5. Bidang kepariwisataan (river side city)
  6. Bidang pendidikan dan kebudayaan.
  7. Peningkatan kapasitas jaringan pasokan air bersih dan sanitasi
  8. Serta teknologi bangunan tahan gempa.

(Ril)

Post a Comment

Disqus