Dilihat 0 kali
MEDAN, Sumutrealita.com - Berbeda dengan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) sebelumnya, ada banyak inovasi yang mewarnai proses registrasi ulang pada MTQN XXVII tahun 2018 di Sumatera Utara. Salah satunya, sistem penentuan nomor peserta dan maqro yang terintegrasi dengan sistem Teknologi Informasi (TI).
Hal ini diungkapkan Nur Yasin Shirotol Mustaqim selaku Kordinator E-Maqro pada Registrasi ulang peserta MTQN, di lokasi registrasi ulang MTQN di Lapangan Gedung Madinah Al Munawarah Asrama Haji, Jalan Jenderal Abdul Haris Nasution Medan, Kamis (4/10/2018).
"Ini pertama kali kita terapkan di MTQN. Jika sebelumnya penentuan nomor dan maqro itu ditentukan dengan cara tradisional, pake kertas cabut nomor istilahnya, sekarang sudah komputer yang tentukan semuanya secara otomatis. Jangankan peserta dan dewan hakim, kami panitia pun tak tahu nomor dan maqro apa yang akan keluar," ujarnya.
Nur Yasin menilai bahwa banyak pihak yang merasa cara tradisional yang berlaku selama ini rawan dengan kecurangan. Khususnya terkait permintaan urutan untuk tampil dan bocoran tentang maqro yang akan diterima peserta.
"Kalau sudah pakai aplikasi, tidak ada yang bisa campur tangan. Berapa nomor yang diacak di komputer, disaksikan langsung oleh peserta, itu lah yang menjadi NPP dan nomor tampil. Begitupun dengan maqro, diacak lewat komputer. Lebih efisien juga mengurangi penggunaaan kertas," jelasnya.
Asisten Administrasi Umum dan Aset Pemprov Sumut Zonny Waldi, selaku Ketua Harian MTQN juga tampak di lokasi registrasi. Zonny mengatakan bahwa ada hal lain yang menarik dengan proses registrasi ulang pada MTQN XXVII tahun ini, yakni diberlakukannya sistem fingerprint.
"Ada inovasi pada MTQN kali ini yang terintegrasi dengan IT. Seperti fingerprint, saat registrasi ulang peserta scan finger dan pada saat akan tampil peserta juga kembali melakukan fingerprint. Tujuannya memperkuat data dan validitas identitas para peserta," tuturnya.
Zonny berharap proses registrasi hari ini akan berlangsung lancar, tertib, dan tanpa kendala. Begitu pula dengan hari-hari berikutnya. Sehingga, cita-cita untuk menjadi tuan rumah yang baik bisa terwujud. Lebih penting dari itu, kata Zonny, dirinya berharap MTQN di Sumut ini menjadi inspirasi dan momentum mencintai Quran.
Registrasi Ulang
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Medan H Al Ahyu MA selaku Kordinator Panitia Registrasi MTQN mengatakan, ada sebanyak 16 Provinsi yang mendaftarkan kafilah pada registrasi ulang periode pertama MTQN XXVII tahun 2018. Registrasi dilaksanakan di Lapangan depan Gedung Madinah Al Munawarah Asrama Haji, Jalan Jenderal Abdul Haris Nasution Medan, Kamis (4/10).
"Hari ini merupakan registrasi ulang periode pertama, diikuti sebanyak 16 provinsi termasuk Sumatera Utara (Sumut). Besok masih ada lagi untuk periode kedua, diikuti 18 provinsi berikutnya. Hari ini, kita mulai pada jam 1 siang hingga 11 malam," ujarnya.
Al Ahyu mengatakan bahwa Sumut menjadi provinsi pertama yang akan melakukan registrasi ulang. Disusul kemudian, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Papua, Kalimantan Utara, Jawa Timur, Papua Barat, Aceh, Kepulaluan Riau, Riau, Jambi, Jawa Barat, NTT, NTB, dan Bali.
"Kalau ditotal ada sebanyak 720 peserta yang akan kita layani untuk registrasi ulang hari ini. Apa yang sudah mereka daftar melalui online, kita verifikasi di sini kembali bersama dengan Panitera MTQ. Selesai registrasi, peserta kemudian mendapatkan kartu NPP dan nomor tampil," jelasnya.
Muhammad ikhwan Nur Fadillah (16), salah satu peserta MTQN cabang Syarhil Quran dari Kalimantan Tengah mengaku takjub dengan sistem baru pada registrasi ulang MTQN. "Makin canggih aja, nomor urut kita tadi langsung diacak sama komputer. Dulu kan, cabut nomor. Makin mantap lah," tuturnya.**
Post a Comment
Facebook Disqus