/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


 
MEDAN, Sumutrealita.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menepungtawari dan melepas kafilah Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII asal Sumut di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman 41 Medan, Selasa sore (2/10/2018).

Pada kesempatan itu, Gubernur Edy mengharapkan kafilah Sumut dapat tampil maksimal dan meraih prestasi terbaik pada MTQN XXVII yang akan berlangsung pada 4 Oktober hingga 13 Oktober 2018 di Medan dan Deliserdang. Apalagi, Sumatera Utara adalah rumahnya qori dan qoriah.
 
"Dan saya mau kader qori dan qoriah terus muncul di Sumut," katanya.
 
Kepada para kafilah, Edy juga mengimbau untuk selalu melakukan yang terbaik. "Anak anak saya lalukanlah yang terbaik, kita berdoa. Anda sudah berusaha, saya tahu itu. Saya yakin, apalagi sudah usaha latihan sampai ke Bogor. Dulu orang latihan ke sini sekarang kita yang ke sana. Ke depan kita ubah ini," katanya.
 
Edy mengaku salut dan hormat kepada para qori dan qoriah tunanetra. Kata Edy, meski memiliki keterbatasan, mereka punya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
"Saya iri sama sudara-saudara kita ini, beda dengan kita yang normal, saya salut, saya hormat kepada mereka," ungkapnya.

Disampaikan juga, qori dan qoriah memiliki martabat. "Ini tandanya Sumut bermartabat, salah satunya ini. Kebanggan kita. Martabat adalah harga diri, harga diri sebagai qori sebagai qoriah yang bertanding dengan membacakan kalam Ilahi yang harus tepat dan benar," ujarnya.
 
Sementara itu, Dewan Penyantun Maslin Batubara mengatakan Sumatera Utara adalah gudangnya juara LPTQ. Hampir 20 tahun LPTQ hadir di Sumatera Utara dan sudah banyak menghasilkan qori dan qoriah berprestasi.
 
"Terima kasih Pak Gubernur, bimbinglah kami sampai ke tujuan, sehingga kita bisa mengobarkan kembali anak Sumut yang dulu juara LPTQ," ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua Kafilah Sumatera Utara Palid Muda Harahap mengatakan kafilah Sumatera Utara terdiri dari 54 orang dan telah melakukan ikhtiar yang cukup. Ikhtiar yang dilakukan yakni pelatihan yang cukup bagi peserta. "Kita sudah berusaha sekuat tenaga kemudian berserah diri pada Allah SWT, dan target kita adalah yang terbaik," ujarnya.
 

Dikatakan Palid, Sumatera Utara pernah menjadi juara umum pada tahun 1973 di Mataran.
"Tahun 2004 kita rangking 5 di Palangkaraya, 2012 rangking 5, 2017 rangking 6 di Tarakan, tinggal bertawaqal, membangkitkan batang terendam itu kembali," kenangnya.
 
Palid juga mengharapkan agar masyarakat mendukung kafilah Sumatera Utara agar sukses menjadi juara umum di MTQN 2018. "Semoga penyelenggaraan MTQ Nasional sukses dan juga sukses prestasinya," katanya.
 
Irham Dongoran, salah satu peserta cabang Tafsir Quran bahasa Indonesia mengatakan kafilah Sumatera Utara telah melakukan persiapan yang matang. "Serta berusaha untuk memaksimalkan pelatihan, semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kafilah Sumatera Utara," ujarnya.
 
Selain serangkaian acara tepung tawar, acara pelepasan kafilah asal Sumut juga ditandai penyerahan pataka kepada ketua kafilah Sumatera Utara oleh Gubernur Edy Rahmayadi. Dalam kesempatan itu juga  diserahkan 166 bingkisan batik kepada para kafilah Sumatera Utara.
 
Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua LPTQ Sumatera Utara Asren Nasution, Kabag Umum PTPN 3 sebagai Pembina LPTQ, serta seluruh kafilah Sumatera Utara.
 
(Ril)


Post a Comment

Disqus