/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


ASAHAN,Sumutrealita.com
– Sejumlah masyarakat menuding bahwa seleksi atau penerimaan Calon Tenaga kontrak Pemadam Kebakaran (Damkar) pada tahun 2018 ini dilakukan dengan persekongkolan dan rekayasa.

Tenaga kontrak pegawai Pemadam Kebakaran itu dibawa naungan Satpol PP Kabupaten Asahan.

Menyikapi atas hal tersebut Kasat Pol PP Kabupaten Asahan, Isa Harahap membantah isu tersebut.

“Penyeleksian calon tenaga kontrak Damkar tersebut sudah sesuai dengan mekanisme dan terbuka untuk umum tidak ada rekayasa,” kata Kasatpol PP Kabupaten Asahan, Isa Harahap saat ditemui sejumlah awak media  di ruang kerjanya, Rabu (12/9/2018)

Ketika ditanya soal adanya titipan sejumlah anggota Dewan dan pejabat lainnya dengan memberikan upeti sebesar Rp 20 juta hingga 30 juta Isa juga membantah semua tudingan tersebut

Lebih lanjut Isa menjelaskan bahwa tahapan penseleksian calon tenaga kontrak dari 169 pelamar, 123 orang yang lulus mengikuti tes kesehatan dan jasmani . Kemudian dari 123 orang mengikut  tes tinggal 111 peserta yang lulus. Kemudian dari 111  peserta mengikuti tes narkoba, 107 orang dinyatakan lulus Nah, artinya ada angka  penurunan pada saat penseleksian tersebut

Ia menambahkan bahwa dari sekian orang yang mengikuti test seleksi berarti ada peserta yang gugur karena mungkin tingkat ketahanan fisik peserta kurang begitu maksimal di tambah lagi ketika test kesehatan apalagi pada saat test narkoba.

“Kita menemukan dari hasil test urine yang dilakukan oleh pihak BNNK Asahan, ada beberapa orang pelamar positif mengkonsumsi narkoba nah itu jelas di gugurkan” kata Isa.

Selain itu, Isa juga mengatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 13 September ada 107 orang pelamar akan mengikuti tes Akademik di Gedung Olah Raga (GOR) Kisaran. Dari 107 orang yang nantinya akan mengkuti test akademik 50 orang yang akan kita ambil.

Nah dari 50 orang yang lulus test akademik maka selanjutnya kita akan melakukan test wawancara terhadap ke 50 orang pelamar tersebut. Kemudian dari hasil test wawancara itu akan mengambil kuota sebanyak 31 orang dan sekaligus akan dilakukan penyesuaian tinggi badan yang nantinya akan ditempatkan di kecamatan Pulau Rakyat (pulo raja) dan Tanjung Balai.

(DS)

Post a Comment

Disqus