Dilihat 0 kali
MEDAN, Sumutrealita.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Komunitas Go River menanam 2000 batang pohon bambu di kawasan pinggiran Sungai Deli. Selain untuk melestarikan kawasan pinggir sungai, tanaman bambu juga diharapkan dapat meminimalisir dampak banjir yang kerap terjadi akhir-akhir ini.
“Kami sangat mendukung Go River, yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya sungai,” kata Gubenur Sumut Edy Rahmayadi, Minggu (23/9/2018) di Taman Edukasi Avros.
Gubernur juga menyampaikan apresiasinya kepada Go River, sebagai komunitas peduli lingkungan yang terus menunjukkan eksistensinya dalam mendukung pemerintah dalam mengelola kawasan sungai di daerah ini.
“Kita menyadari bahwa sungai adalah salah satu elemen penting, karena tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sungai, seperti untuk bahan baku air minum, rekreasi, pemandian, pertanian, perikanan, penambangan pasir, transportasi bahkan untuk perindustrian dalam skala kecil maupun besar,” ujar Edy Rahmayadi.
“Kita menyadari bahwa sungai adalah salah satu elemen penting, karena tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sungai, seperti untuk bahan baku air minum, rekreasi, pemandian, pertanian, perikanan, penambangan pasir, transportasi bahkan untuk perindustrian dalam skala kecil maupun besar,” ujar Edy Rahmayadi.
Selain itu, menurut Edy Rahmayadi, sungai juga menjadi media tempat hidup berbagi jenis tumbuhan air, ikan, plankton dan makro invertebrata yang melekat di dasar sungai. Karena itu, harus sama-sama dijaga kelestariannya.
Lebih lanjut disebutkannya, Sungai Deli merupakan salah satu induk sungai pada Satuan Wilayah Sungai (SWS) Belawan/Belumai Ular dengan lima anak sungai. Panjang sungai sekitar 73 km mengalir dari Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang dan melintasi Kota Medan, sebelum bermuara ke Selat Malaka. Bagian hulu sungai pada umumnya berada di Kabupaten Karo dan Kabupaten Deli Serdang, sedangkan bagian tengah dan hilir berada di Kota Medan.
Pengamatan secara visual kondisi lingkungan Sungai Deli saat ini sangat memprihatinkan dan terkesan kumuh, semrawut serta tercemar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan industri dan pemukiman yang tidak tertata dengan baik di pinggiran Sungai Deli dan Sungai Belawan, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan. Karena itu, Edy Rahmayadi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumut Binsar Situmorang dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut Halen Purba.
Lebih lanjut disebutkannya, Sungai Deli merupakan salah satu induk sungai pada Satuan Wilayah Sungai (SWS) Belawan/Belumai Ular dengan lima anak sungai. Panjang sungai sekitar 73 km mengalir dari Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang dan melintasi Kota Medan, sebelum bermuara ke Selat Malaka. Bagian hulu sungai pada umumnya berada di Kabupaten Karo dan Kabupaten Deli Serdang, sedangkan bagian tengah dan hilir berada di Kota Medan.
Pengamatan secara visual kondisi lingkungan Sungai Deli saat ini sangat memprihatinkan dan terkesan kumuh, semrawut serta tercemar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan industri dan pemukiman yang tidak tertata dengan baik di pinggiran Sungai Deli dan Sungai Belawan, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan. Karena itu, Edy Rahmayadi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumut Binsar Situmorang dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut Halen Purba.
(Ril)
Post a Comment
Facebook Disqus