/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


LABUHANBATU, Sumutrealita.com – Plt Labuhanbatu, Andi Suhaimi menegaskan agar instansi terkait tidak membeda-bedakan pelayanannya terhadap Kelompok Tani dan kepada individu petaninya sendiri.
 
“ Setiap Penyuluh diharapkan tidak membeda-bedakan Kelompok Tani yang satu dengan yang lain dan terhadap petani individu yang satu dengan petani lainnya,” kata Plt Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi saat menghadiri acara Mimbar Sarasehan Kontak Tani Andalan (KTNA) yang digelar oleh Dinas Pangan Kabupaten Labuhanbatu di ruang Aula Dinas Pangan Labuhanbatu, Rabu (12/9/2018).
 
Plt Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi  mengatakan keberadaan Kelompok Tani dengan menangani Empat Sub Bidang dimaksud, adalah merupakan Kelompok Tani Super yang memang sama sekali harus dibina dan dijaga secara terus menerus dan Kuifalen.

Ia mengharapkan agar keberadaan Kelompok Tani di Labuhanbatu ini benar dan jelas bukan Kelompok Tani Bayangan.
 
Saat ini, katanya,  ada 969 Kelompok Tani di Labuhanbatu yang harus di observasi dan dicek lagi, bagi Kelompk Tani yang tidak aktif atau Kelompok Tani Bayangan dievaluasi keberadaannya  sebab tidak perlu banyak Kelompok Tani yang penting Kelompok Tani itu berkwalitas.

Selama ini, lanjutnya, Pemerintah telah banyak memberikan bantuan, berupa Pupuk, Ternak dan Bibit serta sebagainya. Namun, hingga kini belum terlihat hasilnya.

"Setipa memberikan bantuan kepada Petani atau Kelompok Tani harus selalu dibina dan diawasi agar dapat meningkatkan produksi hasil taninya,” katanya.
 
Ia mengharapkan agar melalui Penyuluh itu setiap Kelompok Tani dibuat kepengurusannya yang aktif dan ada legalitasnya sesuai dengan Aturan dan Peraturan yang berlaku demikian halnya dengan anggota Kelompok Tani dapat berperan aktif memajukan Kelompok Tani mereka.
 
Sementara itu, Kadis Pangan Labuhanbatu,  Ir Sarifuddin Harahap mengakui di Lapangan sering timbul masalah lantaran kurangnya pembinaan dan pengembangan SDM terhadap Penyuluh, karena memang jarang mengikuti Pelatihan dan Pendidikan, Penyuluhan yang digelar oleh Pemkab Labuhanbatu.
 
Ia mengharapkan agar Pemkab Labuhanbatu dapat memfasilitasi untuk  meningkatkan SDM para penyuluh. Seperti ke Jogjakarta dan tempat lainnya  yang langsung melakukan Praktek Penyuluhan sesuai Tupoksinya.

Salah seorang Penyuluh, Faisal mengatakan mereka di lapangan sudah berulangkali melakukan percontohan dan sering bertemu dengan masyarakat melakukan Pembinaan terhadap Petani baik secara berkelompok maupun Individu, untuk memajukan Program Pangan dan Keberadaan Kelompok Tani itu sendiri.

“ Kami di lapangan tidak pernah membeda-bedakan Kelompok Tani yang ada di setiap Desa,  baik Pertanian maupun Peternakan dan lainnya, semua dibina secara kuivalen,” katanya. 

Walau tidak membeda-bedakan Kelompok Tani, katanya, masih banyak masyarakat yang belum tentu menerima saran dan masukan PPL.
 
Ia juga menjelaskan bahwa Keberadaan Kelompok Tani di Labuhanbatu masih ada yang bersifat Wilayah Kerja (Wilker) yang terus dibina.
 
“ Sebagian Kelompok Tani sudah berbadan hukum dan sebahagian lagi sudah terbentuk Kelompok Taninya dengan Akta Notaris,” katanya.

Acara Sesi Tanya Jawab Mimbar Sarasehan ini juga dihadiri oleh Kadis Pertanian Labuhanbatu Agus Salim, Kadis Peternakan Binner Sitorus, Kadis Kelautan dan Perikanan Ir Jumingan, para staf Dinas Pangan, Para Anggota Kelompok Tani dan undangan
 
(BS)

Post a Comment

Disqus