Dilihat 0 kali
MEDAN, Sumutrealita.com - Pdt WTP Simarmata Moderator United Evangelical Mission (UEM) bersyukur atas disahkannya Revisi UU tentang Teroris pagi tadi di Jakarta oleh DPR RI. Dengan disahkannya Revisi UU tentang Teroris ini, maka Pemerintah dan aparat kepolisian negara sudah memiliki payung hukum dan karenanya boleh lebih tegas dalam menindak setiap kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan teroris yang mengancam dan mengganggu negara.
“Kita mengakui bahwa pembangunan sangat berhasil di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi di berbagai sektor tetapi keberhasilan itu tidak akan berguna apabila masih ada teror dan gangguan dari kelompok yang tidak cinta kedamaian dan yang tidak menghormati Pancasila sebagai Dasar Negara yang mempersatukan kita sebagai bangsa yang besar dan beradab,” kata Pdt WTP Simarmata melalui rilisnya yang disampaikan oleh salah seorang peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, Janner Simarmata.
Ia menjelaskan, hal tersebut diungkapkan oleh Pdt WTP Simarmata pada pertemuan para pimpinan gereja dari seluruh Indonesia di Graha PGI di Salemba Jakarta beberapa waktu yang lalu dengan menghadirkan Deputi V mewakili Kepala Staff Kepresidenan, Dani dan Brigjend Pol Martinus Hukom Direktur Penegakan Hukum BNPT mewakili Kepala BNPT.
WTP Simarmata juga menegaskan pada diskusi tersebut bahwa masyarakat membutuhkan rasa aman, membutuhkan perlindungan. “ Kita tidak mau melihat bahwa negara dan aparat kalah menghadapi teroris. Negara harus hadir melindungi dan memberi rasa aman kepada warganya,” tegasnya.
Lebih lanjut Pdt WTP Simarmata mengatakan bahwa bibit-bibit radikalisme, ekstrimisme dan terorisme harus dibasmi, menurutnya tidak cukup lagi dengan menangkap dan mengadili serta menghukumnya.
“Sudah waktunya negara melalui aparat terkait, mungkin Diknas atau Kementerian Agama menginvestigasi nilai-nilai yang tercantum dalam kurikulum sekolah-sekolah, siapa tahu di dalamnya ada bibit bibit yang disebutkan tadi itu,” katanya.
Acara pertemuan para pimpinan gereja dari seluruh Indonesia ini dibuka dengan Ibadah yang dipimpin oleh Pdt DR AA Yewangoe dan Kata Pembukaan dari Ketum PGI Pdt DR Ery Lebang Hutabarat yang dirangkai dengan Ulang Tahun PGI ke 86 dengan pengorganisasian yang dipimpin oleh Pdt Gomar Gultom.
(R/JS)
Lebih lanjut Pdt WTP Simarmata mengatakan bahwa bibit-bibit radikalisme, ekstrimisme dan terorisme harus dibasmi, menurutnya tidak cukup lagi dengan menangkap dan mengadili serta menghukumnya.
“Sudah waktunya negara melalui aparat terkait, mungkin Diknas atau Kementerian Agama menginvestigasi nilai-nilai yang tercantum dalam kurikulum sekolah-sekolah, siapa tahu di dalamnya ada bibit bibit yang disebutkan tadi itu,” katanya.
Acara pertemuan para pimpinan gereja dari seluruh Indonesia ini dibuka dengan Ibadah yang dipimpin oleh Pdt DR AA Yewangoe dan Kata Pembukaan dari Ketum PGI Pdt DR Ery Lebang Hutabarat yang dirangkai dengan Ulang Tahun PGI ke 86 dengan pengorganisasian yang dipimpin oleh Pdt Gomar Gultom.
(R/JS)
Post a Comment
Facebook Disqus