/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


ASAHAN, Sumutrealita.com –  Sejak akhir Desember 2017 lalu hingga saat harga beras di Kabupaten Asahan terus merangkak naik padahal kabupaten Asahan yang terdiri dari 25 Kecamatan dan 177 Desa serta 27 Kelurahan memiliki lahan persawahan untuk menanam padi, yang cukup luas namun harga beras dari tahun ke tahun terus meningkat.

Mulai akhir Desember 2017 lalu harga beras jenis medium mengalami kenaikan berkisar Rp 2 ribu,- perkilogramnya semula dijual dengan harga Rp 9.000 kini dijual dengan harga Rp 11.000 perkilogramnya

Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Asahan, Witoyo SH kepada sejumlah awak media pada Kamis (25/1/2018) mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan harga beras dan untuk menjamin ketersediaan pasokan beras medium, Pemerintah Kabupaten Asahan bersama Bulog melakukan  Operasi Pasar (OP) di 8 kios pengecer beras yang bermitra dengan Bulog.

“Dengan digelarnya OP harga beras medium bisa kembali normal sesuai HET,” katanya.

Lebih lanjut, Witoyo menjelaskan dibeberapa pasar tradisional di Kota Kisaran kenaikan harga beras sudah terlihat diakhir tahun 2017. Oleh sebab itulah, Dinas Koperasi dan Perdagangan menyurati Bulog sub Divrewil III Asahan untuk melakukan OP Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Kami selalu memantau perkembangan harga beras di pasar, hingga minggu ke II Januari 2018 harga beras medium mencapai Rp 11.000 perkilogram,” Jelas Witoyo sembari menyebutkan kegiatan OP berdasarkan surat Menteri Perdagangan.

Kepala Bulog sub Divrewil III Asahan, Marjoni Busjal menjelaskan pihaknya sejak Desember 2017 lalu  telah melakukan OP menyambut Natal dan tahun baru.

Sejak Januari 2018, katanya, atas permintaan Pemkab Asahan, pihaknya melakukan OP di 8 kios pengecer beras.

“Kita menyalurkannya kepada mitra sesuai HET Rp 8.000/kg dan hingga kini minat pembeli baru mencapai 2 ton. Artinya pasokan beras di pasaran cukup tersedia, “ tutup Marjoni.

(DS)



Post a Comment

Disqus