Dilihat 0 kali
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto. (Foto: Ari Saputra/detikcom). |
JAKARTA - Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto menegaskan pihaknya tidak akan segan menembak pelaku tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi karena kasus tawuran kerap terjadi di Johar Baru.
"Untuk itu, kita akan melakukan penyidikan dan melakukan tindakan tegas. Saya sudah perintahkan kalau membahayakan tembak di tempat. Saya sudah perintahkan," kata Suyudi di Jalan Kampung Rawa Selatan Buntu, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (3/9/2017).
Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya bertanya pada polisi bagaimana mengambil sikap jika ada tawuran. Suyudi pun mengatakan warga jangan mudah terprovokasi karena tidak harus menyerang balik.
"Apabila ada serangan, jangan terprovokasi. Tapi menahan diri, lapor langsung pada polisi, kita arahkan ke yang menyerang, untuk itu yang bertahan tidak diserang, jangan ikut-ikutan. Orang tua yang diserang menahan diri, jangan kita bereaksi terlalu jauh," ujar Suyudi.
Suyudi meminta warga untuk segera melapor ke pos polisi terdekat bila terjadi tawuran kembali. Pasalnya, tawuran kerap terjadi karena hal sepele seperti cekcok adu mulut.
"Kita akan tetap melakukan langkah-langkah antisipasi, apabila ada informasi tawuran termasuk narkoba, tolong diinformasikan kepada kami. Saya tidak ingin ini dijadikan budaya tawuran karena sering, tidak ada budaya tawuran," tegas Suyudi.
Tawuran terakhir diketahui terjadi di Jalan Kampung Rawa Selatan Buntu, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9/3017), sekitar pukul 16.00 WIB. Tawuran ini melibatkan dua RW di kelurahan Kampung Rawa, yakni RW 04 dan RW 07.
"Untuk itu, kita akan melakukan penyidikan dan melakukan tindakan tegas. Saya sudah perintahkan kalau membahayakan tembak di tempat. Saya sudah perintahkan," kata Suyudi di Jalan Kampung Rawa Selatan Buntu, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (3/9/2017).
Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya bertanya pada polisi bagaimana mengambil sikap jika ada tawuran. Suyudi pun mengatakan warga jangan mudah terprovokasi karena tidak harus menyerang balik.
"Apabila ada serangan, jangan terprovokasi. Tapi menahan diri, lapor langsung pada polisi, kita arahkan ke yang menyerang, untuk itu yang bertahan tidak diserang, jangan ikut-ikutan. Orang tua yang diserang menahan diri, jangan kita bereaksi terlalu jauh," ujar Suyudi.
Suyudi meminta warga untuk segera melapor ke pos polisi terdekat bila terjadi tawuran kembali. Pasalnya, tawuran kerap terjadi karena hal sepele seperti cekcok adu mulut.
"Kita akan tetap melakukan langkah-langkah antisipasi, apabila ada informasi tawuran termasuk narkoba, tolong diinformasikan kepada kami. Saya tidak ingin ini dijadikan budaya tawuran karena sering, tidak ada budaya tawuran," tegas Suyudi.
Tawuran terakhir diketahui terjadi di Jalan Kampung Rawa Selatan Buntu, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9/3017), sekitar pukul 16.00 WIB. Tawuran ini melibatkan dua RW di kelurahan Kampung Rawa, yakni RW 04 dan RW 07.
(detik.com)
Post a Comment
Facebook Disqus